Dapatkah resistansi internal baterai timbal-asam digunakan untuk menilai kualitasnya?
Resistansi internal daribaterai timbal-asammengacu pada resistansi yang arus mengalir melalui interiornya ketika baterai bekerja. Hal ini umumnya dibagi menjadi resistansi internal AC dan resistansi internal DC. Karena resistansi internal baterai isi ulang sangat kecil, resistansi internal polarisasi dihasilkan karena polarisasi kapasitas elektroda saat mengukur resistansi internal DC, sehingga nilai sebenarnya tidak dapat diukur. Namun, resistansi internal AC dapat diukur tanpa pengaruh resistansi internal polarisasi, dan nilai internal yang sebenarnya dapat diperoleh.
Kapasitas daribaterai asam timbalterutama terkait dengan tingkat pemanfaatan zat aktif di piring. Zat aktif pada pelat baterai adalah: timbal dioksida dan timbal. Dalam proses reaksi kimia di dalam baterai, esensinya adalah reaksi elektrokimia antara zat aktif pada pelat elektroda dan elektrolit asam sulfat encer untuk menghasilkan arus.
Dalam proses reaksi elektrokimia ini, sering terjadi reaksi negatif yang disebut"sulfasi", yaitu, timbal dan asam sulfat menghasilkan sejenis timbal sulfat. Timbal sulfat jenis ini merupakan isolator, dan pembentukannya tentu akan berdampak sangat buruk pada pengisian dan pengosongan baterai, karena semakin banyak sulfat yang terbentuk pada pelat negatif, semakin besar resistansi internal baterai, dan kinerja pengisian dan pengosongan baterai lebih buruk, Pelat negatif tidak dapat menyerap gas yang dihasilkan oleh kutub positif, dan baterai gagal seiring waktu.
--Akhir--