Peningkatan Baterai Asam Timbal

    Selama bagian akhir abad ke-20, berbagai inisiatif dilakukan untuk meningkatkan kinerja baterai timbal-asam.Salah satu pendekatan melibatkan penambahan sejumlah kecil bahan kimia lain ke asam sulfat untuk meningkatkan kinerja pada suhu rendah.Pendekatan lain melibatkan pencampuran sebagian besar silikon dioksida dengan asam sulfat, kecuali pada saat itu voltase baterai berkurang.Pendekatan AGM atau matras kaca absorpsi mengarah pada pengembangan sel spiral, di mana pelat timbal dan oksida timbal yang dipisahkan oleh alas kaca digulung menjadi spiral untuk meningkatkan kapasitas penyimpanan.

    Penyelidik pertama meninggalkan metode sili dioksida, karena tidak dapat meningkatkan volta.Bertahun-tahun kemudian, ahli kimia menghidupkan kembali konsep tersebut dan merevisi kimia baterai dengan asam sulfat 5% dan silikon dioksida hingga 95%.Campuran elektrolit yang telah direvisi terbukti mampu beroperasi pada suhu minus 40 derajat pada skala apa pun, menghasilkan 60% daya yang dihasilkannya di atas 50 derajat C (110-degF).Jumlah belerang yang sedikit di dalam baterai sangat meningkatkan masa pakai dengan mengurangi penumpukan belerang pada pelat timah, memungkinkan lebih dari 2.500 pengisian ulang saat dikosongkan dari 100% menjadi lebih dari 50% kapasitas penyimpanan baterai.