09-02
/ 2022
Karena perbedaan jenis pelat, kondisi pembuatan, dan metode penggunaan, penyebab kegagalan baterai pun berbeda-beda. Singkatnya, kegagalan baterai timbal-asam memiliki situasi berikut:
1. Varian korosi pelat positif
Ada tiga jenis paduan yang saat ini digunakan dalam produksi: paduan timbal-antimon tradisional, dengan kandungan antimon 4% hingga 7% berdasarkan massa; paduan antimon rendah atau antimon sangat rendah, dengan kandungan antimon 2% berdasarkan massa atau kurang dari 1% berdasarkan massa Fraksi, mengandung timah, tembaga, kadmium, sulfur dan agen kristal termodifikasi lainnya; seri timbal-kalsium, sebenarnya paduan kuartener timbal-kalsium-timah-aluminium, kandungan kalsium adalah 0,06% hingga 0,1% fraksi massa. Kisi-kisi positif yang dicetak dari paduan di atas akan teroksidasi menjadi timbal sulfat dan timbal dioksida selama proses pengisian baterai, yang pada akhirnya akan menyebabkan hilangnya fungsi zat aktif pendukung dan kegagalan baterai; atau karena pembentukan lapisan korosi timbal dioksida, timbal menjadi timbal dioksida. Paduan tersebut menghasilkan tegangan, yang menyebabkan kisi-kisi tumbuh dan berubah bentuk. Bila deformasi melebihi 4%, seluruh pelat akan hancur, dan material aktif akan terlepas akibat kontak yang buruk dengan jaringan, atau hubungan arus pendek pada bus bar.
08-24
/ 2022
Jika berbicara tentang baterai, kita harus menyebutkan sistem start-stop mobil. Yaitu, saat kendaraan berhenti sementara (seperti menunggu lampu merah) selama proses berkendara, sistem akan mati secara otomatis. Sistem yang secara otomatis menyalakan ulang mesin saat waktunya untuk melanjutkan perjalanan.
08-08
/ 2022
Kisi-kisi paduan Pb-Ca-Sn digunakan dalam baterai timbal-asam, dan penghambat evolusi hidrogen ditambahkan ke pelat negatif. Teknologi pengisian daya basah digunakan secara luas dalam industri baterai. Setelah membatasi tegangan pengisian daya, baterai ini dapat dianggap bebas perawatan. Namun, masa pakainya sangat bergantung pada kondisi pengisian daya yang perlu diperhatikan secara ketat, khususnya pembatasan tegangan pengisian daya maksimum. Insinyur dan produsen baterai mencari cara untuk mendaur ulang H2 dan O2 yang dilepaskan selama pengisian daya baterai dan pengisian daya berlebih menjadi air. Dengan cara ini, masalah kehilangan air dapat diatasi.